Begini Cara Memanfaatkan Ruang Sisa di Luar Rumah

 

Memanfaatkan Ruang Sisa di Area Outdoor – Tak hanya di dalam bangunan rumah, ruang sisa juga dapat dijumpai di  luar bangunan rumah.

Antara lain di halaman rumah yang merupakan sisa lahan setelah dikurangi luas bangunan.

Untuk membedakan pengertian ruang di dalam dan luar bangunan ini, untuk selanjutnya akan digunakan isilah “ruang” dan “lahan”.

Kedua sebutan ini memiliki pengertian yang sedikit berbedaa. Istilah “ruang’ identik dengan suatu tempat di dalam sebuah bangunan.

Sementara istilah “lahan” dapat diasosiasikan dengan tempat di luar sebuah bangunan.

Sebagaimana ruang sisa, lahan sisa juga dapat dimanfaatkan untuk beragam kegunaan sesuai dengan luas dan keinginan pemilik rumah.

Berdasarkan luasnya, lahan sisa dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu sempit, sedang, dan luas.

Berdasarkan luas tersebut, dapat ditentukan kemungkinan fungsi baru yang akan ditambahkan pada lahan sisa.

Lahan sisa dapat dimanfaatkan antara lain sebagai ruang duduk teras, taman, kolam, mushola, atau sarana olahraga.

Ide lainnya, sebuah rumah kayu atau rumah pohon dapat ditambahkan sebagai sarana refreshing bagi penghuni rumah atau untuk dijadikan sarana bermain bagi anak.

 

Memanfaatkan Ruang Sisa di Area Teras

memanfaatkan ruang sisa di area teras

Teras merupakan bagian bangunan rumah yang terletak di luar bangunan, baik di bagian depan, samping, maupun belakang rumah.

Area teras umumnya berupa ruang terbuka yang dibatasi oleh perkerasan pada lantainya.

Lahan sisa berupa teras ini biasanya dimanfaatkan sebagai ruang duduk yang dilengkapi perabot kursi atau meja.

Pada rumah di lahan terbatas yang memiliki teras mungil, lahan sisa ini sering kali dimanfaatkan sebagai “ruang tamu” mini.

Dilengkapi  dengan menyediakan kelengkapan meja dan kursi untuk menerima tamu di luar rumah.

Dengan demikian, ruang-ruang di bagian dalam rumah dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain karena tak perlu lagi menyediakan ruang tamu di dalam rumah.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Plywood Lebih Baik daripada Particle Board

 

Memanfaatkan Ruang Sisa di Area Taman

Sebuah bangunan yang dilengkapi tanaman hijau akan tampak asri, Udara sekitarnya pun akan terasa sejuk dan segar.

Lahan sisa yang luas dapat diperindah dengan taman yang dilengkapi patung, karya seni instalasi, kolam, gazebo, atau arena bermain.

Namun, bagi yang memiliki lahan sisa terbatas, beragam desain taman mungil tetap dapat dihadirkan untuk menyegarkan suasana.

Bahkan, jika lahan yang ada benar-benar terbatas, tanaman dapat dihadirkan dalam pot-pot yang disusun rapi sehingga tetap sedap dipandang.

Salah satu trik praktis untuk menyiasati lahan yang sangat terbatas adalah menanaminya hanya dengan satu jenis tanaman hias saja agar lahan sisa tak terkesan sempit.

 

 

Memanfaatkan Ruang Sisa Di Area Kolom

Kehadiran kolam di halaman rumah dapat membuat suasana sekitamya terasa sejuk.

Gemericik suara air akan memberikan suasana damai yang diyakini dapat memberikan efek terapi bagi ketenangan jiwa.

Bagi yang percaya penggunaan feng shui, kolam dipercaya dapat menambah energi positif dan menjadikan penghuninya mempunyai kelimpahan rezeki.

Beragam desain kolam hias dapat diaplikasikan untuk memanfaatkan lahan sisa yang ada.

Jika tak ingin repot merawat kolam berukuran besar, desain kolam mungil dapat dipilih sesuai luas lahan yang ada.

Bahkan, jika lahan yang tersisa benar-benar terbatas, kolam hias instan pun sah-sah saja ditempatkan di lahan sisa yang ada.

 

Ruang Sisa Di Area Mushola

Rumah keluarga muslim biasanya dilengkapi dengan mushola, Selain untuk aktivitas ibadah keluarga, sanak kerabat maupun tamu yang berkunjung di waktu sholat dapat menggunakannya.

Namun, tentu saja tak semua pemilik rumah memiliki lahan yang cukup untuk dapat menyediakan mushola di dalam rumah.

Jika lahan sisa di halaman masih cukup luas, mengapa tidak dimanfaatkan untuk dijadikan mushola?

Mushola yang ditempatkan di Juar rumah dapat memberikan banyak keuntungan.

Suasana ruang luar yang segar alami dapat memberikan kenyamanan yang lebih saat beribadah.

Selain itu, keberadaan qmushola dapat memberikan manfaat yang lebih karena dapat digunakan oleh siapa pun yang akan melaksanakan ibadah sholat.

Pemilik rumah pun tak akan terganggu karena pengguna dapat langsung mengakses mushola tanpa perlu mengganggu wilayah privasi pemilik rumah.

 

TIPS & TRIK Tambahan Merencanakan Ruang Mushola

Sebelum membangun mushola ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut.

  • Ukuran minimum yang biasa digunakan adalah 60 cm x 120 cm untuk Satu orang.

Jika ingin membuat tiga shaf dengan tiga orang per shaf maka ukuran minimum ruang yang dibutuhkan adalah 2 m x 3,5 m.

  • Ketinggian atap sebaiknya dibuat di atas 2,5 m agar tercipta kesan juas.

Ketinggian lantai bangunan minimum 30 cm dari permukaan tanah ataupun rumput.

Letakkan koral sikat dalam jarak 30-50 cm dari bangunan agar tidak terciprat air hujan yang jatuh ke permukaan tanah.

Material lantai sebaiknya dipilih yang tidak ticin, tetapi mudah dibersihkan, terutama jika berpotensi terkena air hujan.

  • Arah mushola disesuaikan dengan arah kiblat agar penggunaan ruangan lebih efektif. Arah kiblat dapat ditutup dengan dinding yang utuh agar aktivitas sholat dapat berlangsung lebih khusyuk.

 

  • Jika memiliki tanah yang cukup luas, sebaiknya mushola ditempatkan di luar ruangan agar terasa suasana sejuk dan alami. Mushola dapat ditempatkan di depan, samping, atau belakang rumah.

 

 

  • Pilih warna yang dingin dan sejuk agar menimbulkan efek menenangkan, misalnya warna hijau muda, krem, biru, salem, dan warna-warna pastel.

Warna-warna terang dan panas sebaiknya dihindarkan. Jika ingin membuat kombinasi warna, gunakanlah yang senada atau netral dan hindarkan paduan warna kontras.

  • Furnitur dan aksesori yang digunakan seperti rak atau lemari tempat menyimpan peralatan ibadah harus dapat dijangkau dengan mudah.

Lemari sebaiknya dibuat tertutup agar terhindar dari debu.

Material yang digunakan dapat kaca, kayu, atau material lainnya.

  • Untuk aksesori sebaiknya pilih yang simpel tanpa ornamen. Ornamen berpola geometris cocok ditempatkan di ruang mushola.
  • Tempat wudhu harus memperhatikan kesucian dan kebersihan.

Material alam dapat dipilih untuk memberikan atmosfer natural yang menyatu dengan alam. Penggunaan batu alam yang kesat dapat menjadikan lantai tidak licin saat dipijak.

Batu mempunyai anasir dingin yang membuat sejuk fingkungan di sekitarnya.

Namun, perlu diperhatikan pengaruh kelembapan terhadap muncuinya lumut agar tidak mengganggu kenyamanan aktivitas berwudhu.

  • Sediakan cermin di tempat wudhu agar jamaah dapat merapikan diri sebelum melaksanakan ibadah sholat.

Pikirkan kemungkinan adanya tempat meletakkan peci atau kacamata di atas keran wudhu.

 

Ini Sebabnya Mushola di Luar Ruangan Lerbih Menarik

Mushola yang ditempatkan di luar rumah mempunyai daya tarik tersendiri dikarenakan hal-hal sebagai berikut.:

  • Mushola yang terpisah dengan hunian memberikan kesan mushola sebagai sebuah ruang istimewa.
  • Menyatu dengan alam, terutama jika elemen-elemen mushola menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu dan batu.
  • Memberikan efek psikologis yang menenangkan.

Saat pengguna berjalan menuju mushola dengan melewati ruang terbuka, la akan disuguhi pemandangan tetumbuhan, langit, sinar matahari, kerlip bintang, atau hembusan angin—komposisi tersebut akan memberikan sensasi tersendiri.

 

 

Memanfaatkan Ruang Sisa dijadikan Sarana Olahraga

Dengan pertimbangan luas lahan serta penghitungan finansial.

Lapangan basket mini dan kolam renang adalah beberapa sarana olahraga yang dapat dibuat di lahan rumah yang bebas bangunan.

Selain atas dasar kesehatan, fungsi sarana olahraga ini adalah sebagai sarana bermain dan rekreasi.

Tidak hanya untuk anak, kalangan dewasa juga dapat menggunakan sarana tersebut untuk menyegarkan diri dari lelah dan penat karena kesibukan pekerjaan.

Tidak ada aturan baku bagaimana membuatnya, kecuali satu hal, yaitu aman digunakan.

 

Memanfaatkan Ruang Sisa dengan Membuat Rumah Kayu (Rumah Pohon)

Barangkali ada di antara Anda yang saat kecil mengidam-idamkan memiliki rumah kayu atau pohon.

Rumah kecil dari kayu yang biasa terletak di pekarangan rumah ini menjadi primadona banyak anak.

Mereka biasa berimajinasi, main perangperangan, atau bercerita bersama teman-temannya.

Anda berniat memberikan kebahagiaan kepada si buah hati?

Jika memiliki lahan sisa yang luas, mengapa tak buatkan bangunan ini Saja? Mereka pasti akan kegirangan—seperti Anda waktu kecil.

Memanfaatkan ruang sisa untuk membuat rumah-rumahan kayu akan menjadikan tempat tinggal Anda menjadi tampil beda.

 

TIPS & TRIK Tambahan Membuat Rumah Kayu

Merencanakan Rumah Kayu

  1. Perhatikan ketinggian rumah kayu yang dibuat, apakah berbabaya bagi anak?
  2. Pastikan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan tersebut.
  3. Perhatikan lingkungan sekitarnya, apakah ada pohon atau tiang listrik?
  4. Awasi aktivitas anak, terutama saat hujan dengan banyak petir.