Bingung ingin menata interior rumah seperti apa?

Nyatanya, menata perabotan interior rumah seperti meja, kursi, rak dinding dan sebagainya memang tidak semudah yang dibayangkan.

Terkadang, satu sisi sudah tertata rapi namun di sisi yang lain justru terlihat berantakan.

Penataan ruang bisa juga memangaruhi mood orang yang menghuni rumahnya. Mendekorasi rumah dengan beberapa macam hiasan bisa menambah kesan ramai dan estetik.

Jika terdapat banyak barang hiasan kecil, bisa ditata dengan rapi menggunakan rak dinding yang hemat tempat.

Berikut ini ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan ketika ingin menata ruangan. Pertimbangan fungsional dan estetis dalam penataan ruang akan menghasilkan suasana ruang yang dapat mendukung optimalisasi kualitas hidup penghuninya.

  1. MENATA RUANG, MEMBANGUN SUASANA

Menata Ruang Membangunkan Suasana

Keindahan sebuah rumah bukan hanya terletak pada tampilan luarnya. Keindahan yang sesungguhnya justru  terletak pada ruang-ruang di dalamnya.

Sebuah rumah dapat dirasakan sebagai tempat yang indah jika ruang-ruang yang ada di dalamnya dapat memberikan rasa nyaman saat penghuni menggunakannya untuk beraktivitas.

Sebuah ruangan yang nyaman dapat dipastikan sebagai ruangan yang tertata dengan baik dan sedap dipandang.

Di sinilah dibutuhkan kepiawaian si empunya rumah untuk menata interior ruangan agar tampil menawan sekaligus nyaman ditempati.

Menata ruang bukan sekedar meletakan barang-barang yang dibutuhkan sesuai fungsinya.

Ruang yang diisi barang seadanya tanpa upaya menjadikannya indah akan menjadi ruang yang terasa hampa tak berjiwa.

Suasana ruang yang tidak menyenangkan akan menjadikan penghuni merasa tidak betah dan tidak bersemangat, bahkan malas beraktivitas.

Bagaimana cara mencipatakan suasana ruang yang menyenangkan?

Kuncinya terletak pada faktor estetika.  Menata ruang dengan pertimbangan estetika merupakan upaya melibatkan unsur-unsur ‘rasa’ yang lekat dengan keindahan dan kesenangan sehingga akan tercipata suasana ruang yang indah dipandang, menyenangkan untuk ditempati, dan nyaman dirasakan.

Penataan furnitur ruangan juga penting untuk menciptakan suasana menyenangkan. Rak dinding yang terlihat sederhana namun bisa terlihat mempeseona jika ditata sesuai tempatnya.

Suasana ini akan menjadikan anggota keluarga senang berkumpul di rumah sehingga kehidupan keluarga dapat berlangsung harmonis.

Pada akhirnya, panduan pertimbangan fungsional dan estetis dalam penataan ruang akan menghasilkan suasana yang dapat mendukung optimalisasi hidup penghuninya.

Sedikit sentuhan ide kreatif dapat memberikan kejutan hasil yang luar biasa )

  1. MENATA RUANG, APA YANG HARUS DI LAKUKAN?

Apa yang harus dilakukan ketika akan menata interior sebuah ruang?  Sering kali pengguna ruang tidak tahu dari mana harus memulai menata ruang. Terus kepikiran hingga bahkan tidak jadi menata ruangannya.

Saat memandang ruangan yang ingin ditata, acapkali muncul rasa bingung, bagian mana yang harus diubah? Apakah furnitur yang besar perlu diganti dengan yang hemat tempat?

Ataukah justru warna dinding yang harus dicat ulang?

Bagaimana dengan karpet, gorden, lalu pernak-pernik yang lain?

Bahkan adakalanya pemilik rumah merasa menyesal setelah mengganti sofa karena ternyata suasana ruang yang tercipta tidak sesuai dengan yang dibayangkan.

Kejadian seperti ini bisa dihindari jika upaya menata ruang sudah direncanakan dengan baik. Seperti halnya dalam pekerjaan yang lain, perencanaan merupakan langkah awal yang penting untuk memperoleh keberhasilan.

Langkah awal dalam merencanakan penataan ruang sebaiknya berawal dari fungsi ruang yang bersangkutan. Meja diletakkan di tempat yang lumayan luas.

Jika memiliki banyak barang-barang kecil, bisa disimpan menggunakan rak dinding. Selain pertimbangan fungsional, unsur estetika juga harus turut dipertimbangkan agar diperoleh suasana ruang yang menyenangkan, hemat tempat dan indah dipandang.

Secara sederhana, tahapan menata ruang dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut: memilih dan menempatkan furniture mulai dari perabotan besar seperti sofa dan perabotan kecil seperti rak dinding. Lalu memilih material, memadukan warna, dan memainkan variasi tekstur.

Agar tak salah langkah, sebaiknya ikuti paparan tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang berikut ini.

  • Mengenali Fungsi Ruang

Fungsi ruang muncul dari aktivitas yang paling banyak dilakukan di ruangan tersebut. Misalnya saja, ruang yang sering digunakan sebagai tempat berkumpul keluarga, tentulah ruang tersebut menjadi ruang keluarga.

Namun, adakalanya sebuah ruangan digunakan untuk beragam fungsi. Tak hanya sebagai ruang keluarga, ruang yang sama digunakan juga sebagai ruang tamu, ruang belajar, dan area penyimpanan koleksi buku.

Fungsi ruang yang tidak jelas seperti ini akan menyulitkan penataan ruang. Agar upaya menata ruang dapat dilakukan dengan baik, putuskan fungsi utama ruang sebelum mulai menatanya. Nantinya, fungsi yang lain dapat dipertimbangkan sebagai fungsi tambahan saat menata ruang.

Jika fungsi utama telah diputuskan, akan jauh lebih mudah mengetahui kelengkapan ruang yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas yang berlangsung, misalnya furnitur apa saja perlu dihadirkan. Apakah membutuhkan rak buku yang besar atau yang minimalis dan bisa nempel dinding.

Tidak hanya furnitunya saja. Begitu pula dengan suasana yang sebaiknya dibangun di ruangan tersebut, apakah suasana yang ceria, tenang, minimalis atau malah cenderung formal.

Hal-hal tersebut akan menjadi panduan saat memilih warna, motif, bentuk perabot, dan kelengkapan ruang lainnya. Jelaslah bahwa kebutuhan penghuni merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan saat menata ruang. Dengan menempatkan segala sesuatu berdasarkan kebutuhan dan fungsi ruang, tak hanya ruangan dapat ditata dengan baik, aktivitas penghuni pun dapat berlangsung lancar.

  • Mengenali Elemen Desain dalam Ruang

Menata ruang berarti menata elemen-elemen desain di dalamnya sehingga tampil menarik dan memiliki nilai ruang bagi penggunanya. Seperti wallpaper dinding, rak dinding dan hiasan lainnya. Karena itu, sebelum menata ruang, semestinya penghuninya dapat mengenali elemen desainnya sehingga dapat menempatkannya dengan baik agar terlihat cantik. Elemen-elemen desain dalam suatu ruangan terdiri dari elemen pembentuk ruang dan elemen estetis,

Elemen pembentuk ruang merupakan elemen dasar pembentuk ruang yang terdiri dari dinding, lantai, langit-langit, dan kelengkapan ruang berupa furnitur. Sementara elemen estetis berupa kelengkapan interior yang dapat diolah menjadi elemen bernilai keindahan. Antara lain berupa aksesoris, warna, tekstur, cahaya, skala, dan yang lainnya,

Menata ruang yang dapat menghasilkan tampilan interior menawan membutuhkan kepekaan dan kejelian dalam menangkap elemen ruang yang ada. Sering kali interior yang menarik dihasilkan dari trik sederhana dalam mengolah elemen desain di dalam ruang. Berbekal kreativitas, sedikit sentuhan ide kreatif dapat memberikan kejutan hasil yang luar biasa.

  • Memadukan Fungsi dan Estetika

Tata ruang yang estetis dapat diperoleh dengan Memberikan sedikit sentuhan artistik. Dengan mengolah unsur rasa dan memberikan hiasan semacam rak dinding, ruangan akan lebih berjiwa sehingga terlihat menyenangkan dan nyaman. Tampilan ruang pun menjadi lebih indah dipandang. Namun, tentu saja perhatian pada unsur estetika yang lekat dengan keindahan tak lantas mengaburkan faktor fungsi.

Keindahan yang sesungguhnya justru akan tercipta dari paduan fungsi dan estetika. Penambahan artistik kecil seperti rak dinding akan lebih menambah nilai estetis. Dengan memadukan fungsi dan estetika dalam penataan ruang, sebuah ruang yang ideal dapat diperoleh: aktivitas di dalamnya dapat dilakukan dengan optimal sekaligus memberikan kepuasan visual karena tampilannya yang menawan.